Rabu, 08 September 2021

MENUNGGU

 


MENANTI?

Silmi Dina Achsani

Argh, lagi lagi perihal harapan
Selalu saja menawarkan kegembiraan
Waktu terus menjadi alasan
Menanti, menanti, hingga bosan

Apa yang kunanti?
Mana? Tak ada yang datang sejak tadi
Siapa? Apa? Bagaimana ini?

Apakah harapan itu sengaja menipu?
Ataukah aku yang salah tunggu?
Ahahaha, lelucon yang sangat lugu
"Menantilah yang sudah pasti." Apakah begitu?

Jakarta, Juli 2021


Ruang Tunggu

Apa bedanya aku dengan batu?
Yang terdiam melulu
Dengan bayangan semu
Serta kepastian yang buntu

Mana yang kutunggu?
Sudah lama hati terus menggerutu
Menyayangkan sisa sisa waktu

-aksrasda

Kamis, 12 Agustus 2021

RINDU


Rindu itu candu

Hadir dari masa lalu

Menarik sendu yang kian menderu

Pada hati yang menggerutu "apakah bisa kuulang waktu?"

Walau tak ingin mengubah hal dulu

Hanya meresapi makna tertentu


Rindu datang dan pergi tak kenal waktu

Sialnya dia selalu tak lupa membawa sendu

Hari saat kedatangannya bisa saja terganggu

Namun  apalah daya waktu

Tak terima seribu alasanpun untuk berjalan mundur pada waktu yang dirindu


Jumat, 23 Juli 2021

ABOUT MY SELF


Okey

Assalamualaikum semuanya

Holaaa

Yaaah, seperti judul di atas, nama saya Silmi. Biasa dipanggil Silmi. Tapi ada juga yanng manggil saya Dina, mimi, dan lain lain. Saya adalah orang keturunan Jawa yang gak bisa ngomong bahasa Jawa. Daan walaupun saya tinggal dan lahir di Jakarta, saya ga bisa bahasa betawi (maksudnya beraksen betawi pun ga bisa). Sebenernya saya bukan siapa siapa si. 

FYI, saya itu orangnya menyesuaikan. Saya belajar berteman dan beradaptasi dengan kebiasaannya. Tergantung pada saat itu saya sedang berbicara dan berinteraksi dengan siapa. 

Contoh : Saya berteman dengan si A, dia terbiasa memakai subjek "aku kamu". Maka saya selama bertemu dia saya bersubjek "aku kamu" juga. Dan saya juga berteman dengan si B, dia biasa memakai subjek "gua lu". Maka saya pun selama bertemu di B memakai subjek "gua lu". Daaan saya tidak membahas topik yang sama jika bertemu si A dan si B ini. Karena saya hanya membicarakan apa yang mereka suka.

Agak ribet si, tapi bagi saya itu sesuatu yang cukup fantastik. Soo, kalo ketemu saya kalian bisa senyamannya kalian aja bagaimana.

O iya

Kalau ditanya tentang sifat, saya itu cendrung menaruh sifat yang berbeda di setiap orang. 

Misalnya kalo ketemu si A, saya bisa saja lemah lembut. Sedangkan kalo ketemu si B saya itu agak songong. Walaupun gitu, saya akan berusaha jaga etika sesuai kadarnya. Daan adanya perbedaan sifat itu saya juga sudah memikirkannya. Maksudnya mencocokkan karakter teman dengan apa yang ada di saya.

Mungkin kalo kalian baca paragraf di atas, kalian mengira bahwa saya itu ga jadi diri sendiri. Tapii sebenernya saya enjoy aja si. Apa ya, terlihat menyenangkan aja.

FYI lagi, saya termasuk pendengar yang baik. Jadi kalo emang kalian butuh didengarkan boleh banget cerita ke saya :v

Mungkin segitu dulu 

sedikit description tentang saya

kalo ada pertanyaan boleh dikomen

arigatooo

Rabu, 28 April 2021

HARAPAN

PUISI TEMA HARAPAN 




        Puisi adalah kata yang penuh makna, tak jarang kalau puisi dipenuhi oleh kata kiasan yang terkadang kata kiasan itu jarang kita temui di buku atau tulisan yang lainnya. kali ini saya akan memperlihatkan beberapa puisi bertema harapan. 
        Harapan sendiri adalah keinginan yang didambakan oleh seseorang. Jadi Puisi harapan adalah puisi yang menggambarkan keinginan seseorang. Kira kira seperti apa ya puisinya? yuk baca puisinya langsung di bawah ini.


Berikut puisinya : 



HADIRNYA MIMPI 
(karya Silmi Dina Achsani) 

Tiap insan pasti bermimpi 
Namun mimpi mewujudkannya pada separuh insan 
Hanya perjuangan besar membuatnya nyata 
Namun bermacam ombak menggoyahkan tekad
Malas, persaingan, dan keterbatasan terngiang dalam jalan

Tahukah kau? 
Hal yang memastikan hadirnya mimpi? 
Yakni asamu yang kuat 
Yang terus bertahan di deruan ombak

Berambisi positif melangkah maju 
Takut tak menjadi hirauan
Sembari usaha dan pinta mengiringi
Mimpi akan hadir untukmu 
Yakinlah 

 Jakarta, 13 April 2020 




SEPINTAS ANGANKU 
Karya Silmi Dina Achsani 

Kala indurasmi diballik jeruji 
Ku layangkan anganku bersama angin 
Telah berjuta detik kita bersua dalam suka dan duka 
Teringin mendampingi jalannya di alam semesta 

Kala indurasmi dibalik jeruji
Ku layangkan kepingan rindu bersama angin
Berharap ragamu tentram dengan hembusannya
Berharap rindu ini berujung jumpa

Kala indurasmi dibalik jeruji 
Ku layangkan sajak hati bersama angin 
Walau merpati tak menghantar sajaknya 
Walau bersua terbendung masa 
Ku harap sajakku kau pandang di lain masa 

Kala indurasmi dibalik jeruji 
Ku pinta pada sebaik baiknya penjaga menyertaimu 
Ku pinta pada Sang Pencipta mengupas tuntas rindu 
Hingga benak ini tak lagi sendu 

Jakarta, 20 Juli 2020 




*Biodata Penulis Nama saya Silmi Dina Achsani,kelas 9 di SMP Negeri 215 Jakarta. Bertempat tinggal di Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Saya hobi menulis semenjak kelas 7 SMP. Untuk kenal lebih jauh bisa kunjungi Instagram saya @aksara_sda. Kalau mau request tema puisi juga boleh kok, tulis di kolom komentar yaa.....

TERIMA KASIH

Rabu, 07 April 2021

PANDEMI




Lekas Pulih
(Silmi Dina Achsani)

Andai alam mampu berkata
Mungkin rintihannya akan kita dengar
Namun dia bungkam, diam seribu bahasa.

Kini, alam berduka
Kala muncul wabah
Yang meresahkan seluruh insan dipenjuru dunia

Kini, alam berduka
Karena keangkuhan manusia
Juga keserakahan manusia

Andai, alam itu hidup
Pasti kita dapat rasakan
Betapa murkanya dia
Yang mewadahi kehidupan, malah dihancurkan

Mungkin, wabah ini adalah pertanda
Bahwa banyak insan yang sudah menyakiti alam
Agar insan sadar, akan kelakuannya

Semoga lekas pulih 
Wahai bumi

April 2020






Membaiklah Pertiwiku
(Silmi Dina Achsani)

Setiap detik jantung berdetak
Antara bulan dan matahari datang silih berganti
Ada semangat yang tersembunyi
Ada janji yang terurai

Di malam terakhir tahun 2020
Keramaian tak tampak lagi
Ku pandang berita terkini
Yang menyajikan banyak tragedi

Bumi kian morak marik
Keadaan kian tak menarik
Banyak amunisi yang fanatik
Akan dunia yang bersifat dramatik

Wahai Langit
Jika masih berkenan, tudunglah bumi ini dengan petunjuk-Nya
Jika hanya malam kau tampak terang
Beritahu matahari, agar datang dengan lamban
Biarlah malam akhir tahun ini mengantarkan doa para penghuni dengan khusuk nan terealisasikan.

Januari 2020






Sampai kapan
(Silmi Dina Achsani)

Fajar telah tampak jingga
Terpandang dari sebelah jendela
Namun jiwa sesukanya terjaga
Tanpa waktu yang memaksa

Kulihat tak ada lagi yang bergegas
Semua tampak tenang, namun yang menular nampak ganas
Tak ada yang berlalu lalang, berjalan, ataupun upacara di tengah panas
Bahkan piket kelas
Sepi, yang tak tahu kapan tuntas

Materi demi materi tersiar dalam layar
Namun terkadang, rasa fokus dan konsentrasi keluar
Soal demi soal terpecahkan tanpa berpikir panjang
Tak ada teori pribadi atas jawaban

Sampai kapan, pikiran dimanjakan oleh kemudahan
Sampai kapan, moral terjeda asupannya
Sampai kapan, ihwal baik diterapkan
Hanya bisa berharap, semua kembali pada semestinya

Jakarta, 2021

MENUNGGU

  MENANTI? Silmi Dina Achsani Argh, lagi lagi perihal harapan Selalu saja menawarkan kegembiraan Waktu terus menjadi alasan Menanti, m...